terkini

Pemkab Sukabumi Pasca Keracunan Massal Bakal Segera Evaluasi Seluruh Dapur SPPG MBG

Patroli Sukabumi
, Jumat, September 26, 2025 WIB Last Updated 2025-09-27T05:41:20Z



PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Sabtu tanggal 27 September 2025. Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dalam waktu dekat bakal segera melakukan evakuasi seluruh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG MBG), pasca keracunan massal ratusan siswa.Pemkab Sukabumi akan akan mengevaluasi dari syarat sayarat (SLHS) Sertifikasi Laik Higienis Dan Sanitasi (SLHS).Sehingga jelas syarat tersebut salah satunya dimiliki  dapur MBG


Dalam kesempatanya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi H.Ade Suryaman.SH.MM mengungkapkan “ Bahwa dalam waktu dekat seluruh penyedia makan bergizi gratis (SPPG) akan dikumpulkan untuk dievaluasi.Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas nasional, sejatinya diharapkan mampu meningkatkan asupan gizi pelajar. Namun, fakta di lapangan justru menimbulkan ironi.Berdasarkan data lporan yang dihimpun, sedikitnya empat kasus keracunan makanan terjadi sejak program ini berjalan. Lokasinya tersebar di Kecamatan Parakansalak, Cidolog, Cibadak, hingga Kecamatan Palabuhanratu.Yang penting sekarang penanganan keselamatan anak-anak yang keracunan. Sudah ditangani di rumah sakit, termasuk kasus terakhir di Palabuhanratu. Selanjutnya, kita akan rapatkan bersama semua penyedia MBG.”Ungkap Ade Suryaman saat diwawancarai awak media di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jumat (26/09/2025).


Lebih lanjut Sekda Ade menambahkan “Pemerintah daerah akan mengundang lebih dari seratus penyedia MBG yang beroperasi di Sukabumi untuk duduk bersama membahas persoalan ini. Langkah ini tentunya, bukan sekadar pemanggilan, melainkan forum evaluasi menyeluruh.Bukan pemanggilan, tapi rapat bersama. Dari awal sudah kita pesankan bahwa makanan harus bersih, aman, dan lancar. Tapi kenyataannya masih ada kejadian keracunan. Inilah yang harus kita evaluasi.bahwa di wilayah Kabupaten Sukabumi sejatinya mendapat jatah 262 penyedia MBG. Namun hingga kini baru sekitar 123 SPPG yang sudah berjalan. Dengan adanya rangkaian insiden keracunan, pemerintah menilai momen ini penting untuk menakar kelemahan maupun kelebihan dari pelaksanaan MBG.Insya Allah nanti kita rapatkan bersama. Dari situ akan kelihatan, kelemahannya apa, kekurangannya apa, sekaligus kelebihannya.Saya menegaskan pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk menutup program MBG.Kalau soal penutupan bukan kewenangan kami. Itu nanti dibahas di level pemerintah pusat. Tugas kami memastikan program ini berjalan sesuai standar dan aman untuk anak-anak.Saya juga menolak menyebut insiden keracunan ini sebagai bentuk keteledoran. Menurutnya, tidak ada pihak yang menginginkan peristiwa itu terjadi. Namun, setiap kejadian harus dijadikan pelajaran berharga.Bukan keteledoran, mungkin memang ada kelemahan yang tidak kita sadari. Karena itu kita harus evaluasi. Bisa jadi di proses pengolahan, distribusi, atau penyimpanan makanan. Semua harus dikaji.”Tambahnya.


Sementara itu pantauan Patroli Sukabumi.co.id , Adanya Wacana pembentukan tim pengawas eksternal pun sempat mencuat. Meski belum diputuskan untuk menilai opsi itu bisa saja dilakukan jika terbukti efektif dalam menekan risiko terulangnya kasus serupa.Sekarang ini dari kejadian-kejadian ini jadi bahan evaluasi kita semua. Kalau nanti perlu ada tim pemantauan eksternal, atau dihentikannya program MBG diganti dengan uang tunai. Itu bisa masih dibahas lebih lanjut dipemerintah pusat.*(GUNTA)

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pemkab Sukabumi Pasca Keracunan Massal Bakal Segera Evaluasi Seluruh Dapur SPPG MBG

Terkini