terkini

Efek Dari Pembalakan Liar Blok Cangkuang Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS ) Lemahnya Pengawasan Lingkungan Dan Krisis Air Mengintai

Patroli Sukabumi
, Senin, November 17, 2025 WIB Last Updated 2025-11-18T03:25:33Z



PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Selasa tanggal 18 November 2025. Permasalahan pengelolaan tanah enklave di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) . Pembalakan liar (ilegal logging) di Blok Cangkuang,Desa Cidahu Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabum berada di bawah ancaman serius menyusul dugaan pembalakan pohon secara liar.Kerusakan yang terjadi dinilai warga sebagai bencana ekologis yang mengancam keseimbangan alam dan kehidupan masyarakat.


Salah satu warga masyarkat setempat Jumroni (50), yang juga salah seorang tokoh di sekitar kawasan tersebut kepada para awakmedia, mengungkapkan “Saya prihatin yang mendalam mengenai dampak kerusakan yang ditinggalkan.Aksi pelaku tak bertanggung jawab tersebut mengancam kelestarian hutan dan pasokan air bersih, sekaligus meningkatkan risiko bencana alam.Kami sebagai warga Cidahu hanya ingin hutan Blok Cangkuang dipulihkan secepatnya. Kerusakan yang terjadi bukan hal kecil, karena wilayah itu adalah sumber air bagi tiga kecamatan. Kalau hutan rusak, kehidupan kami juga terancam.“Ungkapnya.

 

Lebih lanjut Jumroni menambahkan “Mengingat Blok Cangkuang adalah sumber air utama bagi tiga kecamatan di kaki Gunung Salak, masyarakat menekankan bahwa pemulihan kawasan adalah kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak boleh ditunda.Tuntutan mereka berfokus pada rehabilitasi hutan, penataan area yang rusak, dan penguatan pengawasan guna mencegah kejadian serupa.Selain upaya pemulihan lingkungan, masyarakat juga mendesak agar penegakan hukum dilakukan secara tegas terhadap para pelaku pembalakan liar yang telah merusak kawasan vital ini.Kami juga meminta aparat menindak tegas para pelaku pembalakan liar. Jangan sampai mereka yang merusak dibiarkan, sementara warga yang menjaga lingkungan tidak mendapatkan perlindungan.Tuntutan warga turut dikaitkan dengan harapan agar pemerintah daerah dapat kembali menerapkan pola pengelolaan yang partisipatif dan berpihak pada masyarakat, mencontoh semangat yang pernah diterapkan oleh almarhum Menteri Bustanil Arifin.Hal ini dianggap kunci demi menjamin keberlanjutan sumber air dan ekosistem di sekitar Gunung Salak.Dulu, saat pengelolaan masih mendapat perhatian dari almarhum Menteri Bustanil Arifin, masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya. Program berjalan jelas, kami diajak terlibat, dan lingkungan dijaga bersama. Kami berharap pola seperti itu bisa kembali diterapkan.”Tambahnya.

 

Sementara itu, kritikan keras disampaikan dari Fraksi Rakya Rozak Daud yang juga Tim Advokasi Warga Cidahu mengunkapkan “ Saya meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk memberikan perhatian serius terhadap sikap Kepala Desa Cidahu yang dinilai acuh dan melakukan pembiaran terhadap kerusakan lahan.Pemerintah daerah jangan diam. Kades Cidahu harus diingatkan, karena pembiaran sama saja dengan ikut merusak.Hal yang sama dengan Camat Cidahu juga perlu dingatkan,mengingat ini berada diwilayahnya.Saya juga mendesak kepolisian dan instansi terkait agar segera mengambil langkah konkret untuk mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat dalam pengrusakan hutan di Blok Cangkuang.Kita percaya Tim Kepolisian akan segera mengurai untuk mengungkap baik aktor maupun pelaku yang melakukan kejahatan lingkungan di Blok Cangkuang. Diungkapnya kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal terhadap siapapun pelakunya, maka kepolisian telah menyelamatkan masa depan kehidupan manusia.”Ungkap Rozak.

 

Ditempat yang terpisah para awak media mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono dan menerangkan “ Bahwsanya mengenai perkembangan kasus, pihaknya telah melakukan identifikasi dugaan pembalakan liar di Gunung Salak Sukabumi.Tim Tipiter sudah turun langsung ke lokasi (Blok Cangkuang Cidahu) untuk mengecek.Saat ini, kepolisian tengah mengumpulkan bahan keterangan dari berbagai pihak untuk kepentingan penyelidikan yang sedang berjalan.” Ungkap IPTU Hartono.* (GUNTA)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Efek Dari Pembalakan Liar Blok Cangkuang Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS ) Lemahnya Pengawasan Lingkungan Dan Krisis Air Mengintai

Terkini