PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Senin
tanggal20 Oktober 2025.Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto genap berusia
satu tahun pada 20 Oktober 2025. Dalam berbagai survei, mayoritas masyarakat
mengungkapkan kepuasannya atas kepemimpinan Presiden Prabowo. Rakyat melihat
bahwa Presiden Prabowo berkomitmen melaksanakan janji-janji politiknya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPR RI Fraksi Partai
Gerindra Heri Gunawan menyatakan “Bahwsanya mayoritas rakyat Indonesia puas
atas kepemimpinan Presiden Prabowo. Hal tersebut antara lain terlihat dalam
survei yang dilaksanakan oleh Index Politica, yang menyatakan sebanyak 83,5
persen masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Prabowo selama satu tahun
memimpin pemerintahan. Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo
berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Selain itu,
Presiden Prabowo juga menyadari bahwa untuk membangun Indonesia perlu
menyatukan seluruh kekuatan elemen bangsa.Langkah penting pertama yang
dilakukan Presiden Prabowo adalah dengan merangkul banyak pihak, baik dari
kalangan parpol maupun para tokoh bangsa, dengan tujuan untuk bersama-sama
membangun bangsa, mengurangi perpecahan, dan mensolidkan segenap kekuatan bangsa.
“ Ungkap Hergun kepada awak media pada Senin (20/10/2025) di Jakarta.
Lebih lanjut Hergun Anggota Badan Pengkajian MPR-RI itu menambahkan
“ Indonesia adalah negara besar yang terdiri atas beragam suku bangsa. Negara
kepulauan yang berjajar dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, perlu
kekompakan dan kebersamaan. Tidak bisa hanya mengandalkan kelompok tertentu
apalagi individual tertentu. Kebersamaan tersebut dapat dilihat pada
konfigurasi Kabinet Merah Putih yang diisi oleh beragam latar belakang, mulai
dari kalangan profesional, partai politik, organisasi kemasyarakatan,
akademisi, hingga kaum milenial. Bahkan, untuk mensolidkan kinerja kabinet,
Presiden Prabowo menggelar retret di Kompleks Akademi Militer di Magelang, Jawa
Tengah.Pemerintahan Presiden Prabowo telah menghasilkan kinerja yang
membanggakan.
Pertama, di tengah tantangan
geopolitik dan dinamika ekonomi global yang tidak menentu, Presiden Prabowo
mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan handal dengan rata-rata
mencapai 5 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada triwulan IV-2024
ekonomi tumbuh 5,02 persen. Lalu, pada triwulan I-2025 tumbuh 4,87 persen. Dan,
pada triwulan II-2025 tumbuh 5,12 persen. Selain itu, Presiden Prabowo juga menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3
persen pada 2025 sebagai basis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8
persen di tahun yang akan datang.
Kedua, pertumbuhan ekonomi yang
stabil pada kisaran 5 persen telah mendorong penciptaan lapangan kerja yang
cukup besar. Sejumlah sektor seperti perdagangan, pertanian, dan industri
pengolahan tercatat sebagai penyumbang terbesar lapangan kerja.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran
terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,76%,angka tersebut menjadi
yang terendah sejak krisis tahun 1998. Penciptaan lapangan kerja tergolong
signifikan, dengan penambahan lapangan kerja sebanyak 3,59 juta orang.Penciptaan
lapangan kerja juga terjadi hampir di seluruh sektor ekonomi. Sektor dengan
kontribusi terbesar dalam penciptaan lapangan kerja adalah sektor perdagangan
yaitu 980 ribu orang, sektor pertanian 890 ribu orang, serta sektor industri
pengolahan 720 ribu orang.
Ketiga, adanya lapangan kerja yang
cukup banyak telah mendorong penurunan angka kemiskinan. Selain itu, program
bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah juga memberi andil besar terhadap
pengurangan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.BPS mencatat, pada Maret
2025, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 8,47 persen atau sebesar
23,85 juta orang. Angka itu turun drastis bila dibanding angka kemiskinan pada
Maret 2024 yang tercatat sebesar 9,03 persen atau sebesar 25,22 juta orang.
Keempat, program-program prioritas
Presiden Prabowo juga mampu menurunkan tangkat ketimpangan, sehingga jarak
antara orang kaya dengan orang miskin semakin dekat.BPS mencatat, gini rasio
yang menggambarkan tingkat ketimpangan pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,375.
Angka tersebut turun bila dibandingkan dengan angka gini rasio pada Maret 2024
yang tercatat sebesar 0,379. Artinya, semakin banyak rakyat yang menikmati
kesejahteraan.
Kelima, program Makan Bergizi Gratis
(MBG) semakin banyak dinikmati oleh penerima manfaat yaitu anak sekolah, ibu
hamil, dan anak balita. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi anak
dan menjadi fondasi bagi generasi emas 2045.Realisasi anggaran MBG hingga 3
Oktober 2025 telah mencapai Rp20,6 triliun dari total anggaran yang sediakan
Rp71 triliun. Adapun total penerima manfaat MBG telah mencapai 31,2 juta anak
dari total target 82,9 juta penerima manfaat. Sementara itu, jumlah SPPG
operasional telah mencapai 11.577 buah dari total target 31.000 SPPG,” katanya.
Keenam, pemerintahan Presiden Prabowo
juga mengoptimalkan pembangunan sekolah rakyat dan sekolah garuda.Sekolah
rakyat sebagai solusi untuk memutus rantai kemiskinan ekstrem melalui
pendidikan. Program ini untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi
anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Hingga Oktober 2025 jumlah Sekolah
Rakyat mencapai 165 unit.Sementara itu, sekolah garuda bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di tingkat SMA agar nantinya bisa bersaing di
tingkat perguruan tinggi global. Pada Oktober 2025 terdapat 12 sekolah
transformasi yang dilibatkan dalam program Sekolah Garuda dan 4 sekolah baru
akan dibangun.
Ketujuh, di bidang ketahanan pangan,
pemerintahan Presiden Prabowo mampu mewujudkan stok beras nasional mencapai
lebih dari 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Capaian tersebut
sekaligus menandai berakhirnya impor beras medium yang selama ini membebani
negara. Tahun lalu Ialu Indonesia masih impor, tahun ini tidak lagi. Selain
itu, kesejahteraan petani juga meningkat yang diwujudkan dalam Nilai Tukar
Petani (NTP) naik ke 124,36. Pemerintah juga menaikkan Harga Pembelian
Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500/kg dan jagung Rp5.500/kg.
Kedelapan, Presiden Prabowo juga
memperkuat ekonomi perdesaan melalui pendirian 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan
Merah Putih yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di Indonesia.Pembangungan
gerai dan gudang koperasi desa/kelurahan merah putih dimulai 15 Oktober 2025.
Adapun ada tujuh gerai yang wajib dimiliki oleh setiap kopdes yakni gerai
sembako, apotek desa, kantor koperasi, simpan pinjam, pergudangan dan logsitik,
dan kegiatan usaha lain sesuai potensi desa.
Kesembilan, Presiden Prabowo juga
bekerja keras untuk mewujudkan rumah yang layak dan terjangkau untuk rakyat.
Rumah yang layak menjadi salah parameter terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Hingga
Oktober 2025, rumah subsidi yang telah dibangun mencapai 240.265 unit dari
target 3 juta unit. Adapun target penyaluran hingga Desember 2025 mencapai 96
persen dari target 350.000 unit.
Kesepuluh, Presiden Prabowo juga
mampu meningkatkan peran Indonesia di mata global. Indonesia semakin disegani
dalam forum-forum internasional dan diplomasi tingkat tinggi dunia.Indonesia
menjadi salah satu negara yang berperan aktif dalam perdamaian di Gaza
Palestina. Hal itu disuarakan secara lantang oleh Presiden Prabowo di Sidang
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan juga dalam KTT Perdamaian Gaza di
Sharm El-Sheikh Mesir. Selain itu, Indonesia juga aktif mengirim bantuan
kemanusian untuk para warga Gaza.
Indonesia juga telah resmi menjadi anggota penuh BRICS
bersama Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, dan 5 negara lainnya.
Tujuan Indonesia bergabung dengan BRICS adalah untuk mewujudkan tatanan global
yang lebih inklusif dan berkeadilan. Keanggotaan ini diharapakan dapat
meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya.Indonesia
juga berhasil mencapai kesepakatan penting dengan sejumlah raksasa ekonomi
dunia, antara lain IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic
Partnership Agreement) dan ICA-CEPA (Indonesia-Canada Comprehensive Economic
Partnership Agreement). Kedua perjanjian ini merupakan langkah strategis
Indonesia untuk membuka akses pasar di kawasan besar (Eropa dan Amerika Utara).
IEU-CEPA merupakan kesepakatan dengan Uni Eropa, yang berpotensi meningkatkan
ekspor Indonesia ke Uni Eropa hingga mencapai 57 persen dalam beberapa tahun
setelah implementasi penuh, terutama untuk komoditas unggulan seperti minyak
sawit, tekstil, alas kaki, dan produk industri lainnya. CA-CEPA merupakan
kesepakatan dengan Kanada, yang akan memberikan tambahan pertumbuhan PDB bagi
Indonesia sebesar 0,12 persen dan peningkatan investasi sebesar 0,38 persen.”Tambahnya.
*(GUNTA)