PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Senin
tanggal 4 Agustus 2025. Hujan deras dengan intesitas tinggi yang mengguyur
wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi pada Minggu, 3 Agustus 2025,
menyebabkan serangkaian bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang
melanda tujuh desa dan satu kelurahan. Puluhan rumah warga terendam, akses
jalan terputus, dan satu kendaraan terseret arus banjir.
Kelurahan Cicurug menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah. Di Kampung Kebon Cau RT 02/02, sekitar 30 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Banjir juga melanda Kampung Babakan Kembang dan Cibeber Hilir, menggenangi lima rumah dengan ketinggian air sekitar 80 cm. Di Kampung Lebaksari, tiga rumah turut terendam dengan ketinggian air 60 cm. Desa Bangbayang mengalami banjir di Kampung Cicatih. Tujuh rumah terdampak dan sebuah sepeda motor dilaporkan terseret derasnya arus air.
Di Desa Mekarsari, bencana terjadi dalam skala besar. Longsor menimpa kawasan Perumahan BCA, dengan tinggi material longsor mencapai 10 meter dan lebar 15 meter, sehingga menutup total akses jalan menuju Kampung Cicewol dan kompleks perumahan tersebut. Selain itu, tiga wilayah lainnya di desa ini mengalami banjir: Kampung Nyangkoek RW 06 (tiga rumah, tinggi air 1 meter), Kampung Ciutara RW 01 (10 rumah, tinggi air 1 meter), dan longsor di Kampung Papisangan Lio RT 03/05 yang memutus jalan lingkungan.
Sementara itu, Desa Kutaja dilanda longsor di Kampung
Penceling, dan Desa Pasawahan mengalami banjir di Kampung Baru RW 06, dengan 30
rumah terendam hingga ketinggian 1 meter.Di Desa Tenjoayu, banjir setinggi 1
meter merendam 15 rumah warga di Kampung Cibeber. Sedangkan di Desa Caringin,
tanah longsor mengancam dua rumah di Kampung Cibaregbeg.
Hingga berita ini diturunkan, data masih bersifat sementara
dan tim penanggulangan bencana terus melakukan pendataan serta evakuasi di
lapangan. Masyarakat diimbau tetap waspada menghadapi potensi bencana susulan
mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.Pemerintah
daerah dan pihak terkait diharapkan segera turun tangan untuk membantu warga
terdampak serta mempercepat pemulihan infrastruktur yang rusak.*(GUNTA)