PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Sabtu tanggal 5 Juli 2025 bertempat dilokasi Kasepuhan /Padepokan Girijaya Desa Girijaya Kecamatan Cidahu. Puncak upacara tradisi Seren Taun dari warisan budaya Padepokan /Kasepuhan Girijya 2025 akan berlangsung pada hari Senin tanggal 6-7 Juli 2025. Terpantau dihalaman di depan Paseban Paseban Girijaya di lokasi terlihat ratusan orang memadati area sekitar Paseban. Mereka berkumpul untuk melihat berbagai macam prosesi dari upacara seren taun 2025.Dalam catatan sejarah dan tradisi kultur lokal, perayaan Seren Taun telah ada sejak zaman kuno dan diwariskan secara turun-temurun. Bahwa asal mula tradisi ini berakar dari era Kerajaan Salakanagara hingga Kerajaan Padjajaran, sebagai bentuk penghormatan kepada Nyi Pohaci Sanghyang Asri, Dewi padi dalam kepercayaan Sunda.
Kasepuhan/Padepokan Girijya yang terletak dibawah kaki Gunung
Salak, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu.Srategisnya Lokasi dari pegunungan dengan pemandangan memikat dan
selalu menggelar acara Seren Taun setiap tahunnya. Acara ini tidak hanya
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas hasil panen yang melimpah,
tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antar warga. Seren
Taun memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Girijaya. Dalam tradisi ini,
penduduk desa berkumpul untuk berdoa, memohon berkat agar panen di tahun
mendatang berlimpah. Selain itu, acara ini merupakan kesempatan untuk mengenang
sejarah dan budaya yang sudah ada sejak lama.
Dalam kesempatanyan Ketua Paguyuban Kasepuhan Girijaya,Yana Suryana atau yang akrab dipanggil Kang Afek, menjelaskan “Bahwa sejarah Seren Taun ini dimulai pada tahun 1827, berasal dari inisiatif para leluhur.Hingga hari ini, kami sudah menjalani tradisi ini selama 198 tahun, kami ini adalah generasi kelima. Acara Seren Taun merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas segala keberlimpahan yang kami terima. Sehubungan adanya muatan praktisi budaya, jadi kegiatan-kegiatan dalam acara seren taun akan mengedapankan adat budaya.Kami adalah praktisi budaya, jadi kegiatan dalam acara Seren Taun mengedepankan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang. Kami akan menampilkan kesenian tradisional, seperti tarian dan musik daerah.”Ungkapanya.
Lebih lanjut Kang Afek menambahkan “ Acara Seren Taun ini akan dilaksanakan di Gedung Kasepuhan Girijaya ,di mana seluruh warga, dari anak-anak hingga orang tua, akan turut berpartisipasi dengan mengenakan pakaian adat. Kegiatan akan dimulai dengan upacara doa yang dipimpin oleh tokoh masyarakat. Setelahnya, warga akan memamerkan kesenian tradisional seperti tari dan musik. Kasepuhan Giri Jaya berharap bahwa semoga acara seren taun ini akan berjalan lancar. Acara seren taun juga sebagai wadah konsolidasi.Seren Taun juga berfungsi sebagai medium konsolidasi, yang mempererat tali silaturahmi antara keluarga besar dan masyarakat dari berbagai daerah, mulai dari ujung Banten hingga Cirebon, Jakarta, Bandung, bahkan Sumatera.
Selain pertunjukan seni, acara ini juga menyajikan beragam hidangan khas desa. Masyarakat saling berbagi makanan tradisional, mencerminkan kekayaan kuliner yang ada di Desa Girijaya.Seren Taun bukan sekedar perayaan, tetapi juga momen untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara warga. Dengan melestarikan tradisi ini, generasi muda belajar untuk menghargai alam dan budaya yang mereka miliki. Semoga acara ini terus berlanjut dan dinikmati oleh generasi mendatang.Pesan Kasepuhan Paguyuban Girijaya kepada generasi berikutnya adalah untuk terus menjaga kelestarian tradisi budaya yang telah ada dan memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup di masa depan.”Tambahnya. *(GUNTA)
