PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Senin tanggal 9 Juni 2025 .Pernyataan Wakil Bupati Sukabumi (Andreas.SE ) dalam Videonya yang berdurasi ± 3 menit ,telah menimbulkan banyak kontroversi terkait Ruas Jalan Cidahu. Dalam Video yang menyebut bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Sipil Cidahu dipicu oleh “Bisikan Tertentu”. Dalam statmennya di acara Sosialiasi Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan, Wabup sukabumi mengatakan bahwa aksi unjuk rasa mendesak perbaikan infrastruktur jalan yang diorganisir oleh Aliansi Masyarakat Sipil dipicu. Ia sudah mengetahui siapa yang menggelar aksi tersebut dan mengisyaratkan bahwa perbaikan jalan Cidahu tidak terkait dengan aksi demo yang dilakukan.Jalan itu dikerjakan bukan karena hasil demo. Jadi, jangan berselancar di atas ombak. Saya perlu tegaskan, mereka yang berdemonstrasi itu sudah saya sumbang. Saya terus terang terbuka, jangan secara pribadi membicarakan saya, saya tidak akan terima. Tapi kalau mau diskusi di depan masyarakat, kita buka semuanya, boleh bersuara tapi sesuai pada tempatnya.”Ucapnya Andreas dalam videonya.
Sementara itu Ketua Kasepuhan /Padepokan Girijaya Cidahu
Yana Suryana yang akrab dipanggil Kang Afek mengungkapkan “ Saya dan Aliansi
Masyarakat Sipil Cidahu serta Komunitas Bedil . Sangat prihatin dan tersinggung
dengan pernyataan Wabup Andreas dari Videonya. Saya sampai saat ini belum
pernah merasa disumbang atau dibantu. Saya ini asli org Cidahu ,Kakek dan Buyut
Saya orang Cidahu dan samapi sekarang Saya tinggal di Cidahu. Saya
mengaprisiasikan Sebagian masyarakat Cidahu untuk kepentingan Ruas Jalan Cidahu
.Adapun Kritiktikan keras dari demo atau aksi jalan minggu yang lalu.Adalah hal
yang wajar dari LSM,ORMAS,TOKMAS, Para Aktivis bentuk aspirasi menyampaikan
pendapat ditempat umum. Saya dan Kawan kawan menilai bahwa statment Wabup Andreas
tersebut merupakan upaya untuk membungkam keterbukaan informasi publik.Jelas
terlihat bahwa pernyataan ini upaya untuk menghalangi partisipasi keterbukaan
informasi publik. Ini berlawanan dengan prinsip demokrasi yang seharusnya
dihargai.Ucapan wabup tidak objektif dan menyudutkan dari LSM,ORMAS,TOKMAS,
Para Aktivis . Saya dan teman teman beranggapan bahwa sosialisasi yang diadakan
hanyalah strategi pencitraan semata. Seorang pemimpin harus berani menghadapi
tantangan, apapun bentuknya. Seharusnya dia berani hadir di depan pengunjuk
rasa, bukan hanya mengumpulkan ibu-ibu dengan iming-iming, seperti lagu lama
kaset baru. Wakil Bupati Sukabumi Andreas jangan membawa nama Cidahu kalua
tidak mau dikritisi oleh masyarakat Cidahu. Wabup Andreas menyampaikan
pernyataan yang tidak etis dan menyebarkan kebencian terhadap masyarakat Cidahu.
Pernyataan ini semakin menekankan pentingnya ruang demokrasi dan kebebasan
publik dalam sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel.”Ungkap Afek.*(GUNTA)