PATROLI
SUKABUMI.CO.ID—Hari
Jum,at tanggal 31 Oktober 2025. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
melakukan kunjungan kerja ke Pabrik PT. Tirta Investama
Aqua Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Kunjungan ini untuk
memastikan transparansi sumber air dan pengelolaannya sesuai dengan regulasi
yang berlaku. Pabrik ini berlokasi dekat dengan Gunung Salak dan memanfaatkan
sumber air pegunungan alami dari kawasan tersebut.
Kunjungan
ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses pengambilan dan pengelolaan air di
pabrik berjalan sesuai ketentuan, dilakukan secara transparan, dan
memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Tim BPKN diterima oleh jajaran
manajemen AQUA yang memaparkan tata kelola sumber air, proses pengolahan air
mineral, serta berbagai inisiatif konservasi dan pemberdayaan masyarakat di
sekitar wilayah operasional.(Hari Kamis tanggal 30 Oktober 2025 )
Dalam
penjelasannya Tim manajemen PT. Tirta Investama Aqua
Mekarsari, mengatakan “ Bahwa sumber air di Pabrik AQUA Mekarsari telah
dikaji secara ilmiah dan memenuhi kriteria air mineral berkualitas tinggi. Setiap
tahapan pengelolaan dilakukan sesuai regulasi pemerintah dan prinsip
kehati-hatian, untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan produksi dan
kelestarian sumber daya air. Selama kunjungan, BPKN meninjau rumah sumber air
(Kubang Air Alami ), mendengarkan penjelasan teknis mengenai proses pengelolaan
air, dan mengikuti dan survey keliling pabrik untuk melihat langsung penerapan
standar mutu serta praktik konservasi yang diterapkan.”Ungkapnya.
Sementara itu Ketua BPKN, Muhammad Mufti Mubarok, mengungkapkan “Saya mengpresiasi terhadap Transparansi dan Tata Kelola PT. Tirta Investama Aqua Mekarsari .Kunjungan ini memberikan pemahaman mengenai sumber air AQUA yang berasal langsung dari pegunungan.Hari ini kita menyaksikan langsung bahwa AQUA memang 100% air gunung. Bahkan pelindung sumber airnya saja diamankan, konservasinya pun dilindungi. Kalau kemarin asumsi kami sumber airnya jauh dari gunung dan hasil air dari pengeborannya seperti sumur bor rumah tangga, ternyata tidak seperti itu. Alhamdulillah, hari ini kita dapat ilmu banyak dari AQUA.”Ungkap Mufti.
Lebih lanjut Mufti menambahkan “ Saya juga menegaskan
bahwa proses pengeboran dalam produksi adalah hal yang wajar dan sesuai dengan
standar industri dan memastikan masyarakat untuk tidak khawatir.Kalau dalam
proses produksinya ada pengeboran saya kira wajar, karena tidak mungkin air
langsung ditampung begitu saja. Karena memang ada proses produksi yang harus
dijalankan oleh sebuah industri. Standarnya AQUA ini SNI-nya luar biasa, 400
parameter dijalani dan ini menjadi catatan kita bahwa konsumen memang harus
percaya. Ini murni air gunung, kita lihat langsung airnya mengalir dan
berdekatan dengan gunung. Konservasinya juga menarik, bahwa AQUA tidak hanya
menjalankan kepentingan bisnis tetapi juga urusan keberlanjutan.”Tambahnya.
Ditempat yang sama Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary AQUA, mengungkapkan “ Saya apresiasi atas kunjungan BPKN dan pentingnya memperlihatkan langsung sumber air AQUA kepada publik.Terima kasih kepada jajaran BPKN yang sudah hadir ke rumah sumber air kami di Pabrik Mekarsari. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk menjelaskan secara visual bahwa memang sumber air AQUA adalah air pegunungan. Kalau ada persepsi bahwa ini air bor, itu hanya metode pengambilan saja. Hari ini sudah dilihat langsung bahwa sumber airnya adalah air pegunungan.”Ungkap Vera.
Lebih
lanjut Vera menambhakan “Bahwa konservasi air menjadi bagian penting dari
tanggung jawab AQUA, tidak hanya untuk kebutuhan produksi tetapi juga untuk
keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.Sehinggah Kolaborasi dan Dampak
Sosial untuk Masyarakat Sekitar bisa terjalin kerjasamanya.AQUA tidak hanya
fokus terhadap sumber air dan produksinya, tetapi kami punya tanggung jawab
lebih untuk menjaga konservasi air dari hulu sampai hilir. Kami melakukan
konservasi terintegrasi sepanjang Daerah Aliran Sungai, mulai dari penanaman
pohon dan sumur resapan di hulu, pertanian regeneratif di tengah DAS, hingga
pemberian akses air bersih kepada masyarakat melalui program Water Access,
Sanitation, and Hygiene atau WASH, yang merupakan inisiatif
penyediaan sarana air bersih dan sanitasi berbasis partisipasi masyarakat. Program
ini telah memberi manfaat bagi lebih dari 26 ribu warga di wilayah sekitar
Pabrik AQUA Mekarsari. Inisiatif ini merupakan bagian dari wujud komitmen kami
untuk memastikan bahwa keberadaan pabrik AQUA turut mendukung kesejahteraan
lingkungan dan masyarakat.
Upaya Keberlanjutan Pabrik AQUA di Mekarsari
Selama kunjungan, BPKN juga menerima penjelasan mengenai
berbagai upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan di
sekitar Pabrik AQUA Mekarsari. Seluruh kegiatan ini dikembangkan bersama
masyarakat, lembaga riset, dan pemerintah daerah untuk memastikan sumber daya
air dikelola secara berkelanjutan serta memberi manfaat luas.Hingga tahun 2024,
program konservasi air AQUA di sekitar wilayah pabrik Mekarsari, termasuk
kegiatan di Sub-DAS Cicatih yang menjadi zona resapan utama, telah berhasil
meresapkan kembali lebih dari 2,6 miliar liter air per tahun ke dalam tanah.
Capaian ini merupakan hasil dari berbagai inisiatif terpadu seperti penanaman
lebih dari 460 ribu pohon, pembangunan ratusan sumur resapan dan kolam
infiltrasi yang dipantau secara digital, pertanian regeneratif yang mendukung
pengelolaan air berkelanjutan di wilayah hulu, serta program WASH (Water,
Sanitation and Hygiene) sebagai penyediaan sarana air bersih untuk masyarakat
sekitar operasional pabrik.Selain itu, Pabrik AQUA Mekarsari juga aktif
melakukan pendampingan kelompok tani melalui skema pertanian regeneratif serta
mendukung lebih dari 200 UMKM lokal melalui program DAMPING.Kunjungan BPKN ini memperkuat
sinergi antara lembaga publik dan dunia usaha dalam memastikan industri air
minum dikelola secara transparan, patuh terhadap regulasi, serta memberikan
manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya.”Tambahnya
* (GUNTA)











