PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Selasa
tanggal 3 Mei 2025. Hasi investigasi dari berbagai naras umber yang
berhasil dihimpun Patroli Sukabumi .Bahwsanya ± tiga tahun setelah Proyek pembangunan
Plaza Amphitheater Geopark Ciletuh telah dinyatakan rampung dan bangunan megah
yang digadang-gadang menjadi ikon pariwisata baru di Kabupaten Sukabumi. Ternya
hanya isapan jempol belaka proyek ini justru terbengkalai. Dilokasi yang terletak
di Kampung Cigaok, RT 04 RW 01, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten
Sukabumi, kawasan ini kini dikunci rapat dengan bambu melintang di pintu masuk
parkiran, seolah terlupakan. Paket pekerjaan kontruksi-pekerjaan pembangunan
lanjutan dengan No kontrak 05/PERUM - SP/FSK - CLTH/ II/2023. Tanggal kontrak
13 Februari 2023, dengan anggaran sebesar Rp. 7.387.360.000, waktu pelaksanaan
180 hari kalender, adapun kontraktor CV. Widia Mido, dan konsultan Supervisi
PT. Selaras Multiarsi Konsultan.Yang tertulis dalam papan proyek .
Proyek yang digarap oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat dan pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat ini diduga menelan anggaran miliaran rupiah. Namun hingga kini, fasilitas publik tersebut belum juga dioperasikan dan justru berubah menjadi bangunan tak berfungsi yang memicu kekecewaan warga masyarakat.Pembangunan awal dimulai pada 2019, sempat tertunda karena pandemi COVID-19, lalu dilanjutkan pada 2022. Seharusnya tahun 2023 sudah diresmikan, akan tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami juga tidak tahu alasan pastinya. “Ungkap salah satu petugas keamanan di lokasi Plaza Amphitheater yang jati dirinya minta disamarkan.
Lebih lanjut beliau menambahkan “Padahal, kehadiran Plaza
Amphitheater ini ditujukan sebagai penunjang destinasi wisata Geopark Ciletuh,
yang telah diakui UNESCO Global Geopark. Dengan panorama alam Panenjoan yang
menawan, bangunan ini dinilai strategis sebagai pusat pertunjukan seni, budaya,
dan kegiatan wisata.Namun, harapan warga hingga kini belum terwujud.
Ketidakjelasan dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai nasib
fasilitas ini memunculkan berbagai pertanyaan—terutama soal efektivitas
penggunaan anggaran besar yang sudah dikucurkan.Kalau sudah dibuka, ini bisa
jadi magnet wisata baru. Sayang sekali kalau dibiarkan seperti ini. Kami
berharap dengan kepemimpinan Gubernur Jawa Barat saat ini, Kang Dedi Mulyadi,
ada tindak lanjut yang jelas.Desakan agar pemerintah segera memberi klarifikasi
pun kian menguat. Warga berharap proyek ini tidak berakhir sebagai monumen
kemubaziran anggaran, melainkan benar-benar dimanfaatkan untuk kemajuan sektor
pariwisata dan ekonomi lokal.”Tambahnya. *(GUNTA)