PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Selasa
tanggal 23 Desember 2025. Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menggelar
Rapat Evaluasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2025 serta perencanaan tahun 2026 di Aula
Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Rapat tersebut dibuka langsung oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H Ade Suryaman.SH.MM.Kegiatan ini diikuti
oleh para pengusaha pupuk, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan
lainnya. Sejumlah narasumber dari pemerintah pusat dan provinsi turut hadir, di
antaranya Direktur Pupuk Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian
Pertanian, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian,
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, serta Sales
Manager Jabar Banten PT Pupuk Indonesia (Persero).
Dalam arahannya
Sekda Ade Suryaman menyampaikan “Bahwa
evaluasi difokuskan pada tiga aspek utama, yakni penyediaan, penyaluran, dan
pengawasan pupuk bersubsidi. Ia menyoroti masih rendahnya tingkat penyerapan
pupuk bersubsidi yang telah disediakan pemerintah.Pupuk bersubsidi sebenarnya
sudah tersedia, tetapi di lapangan penyerapannya masih belum maksimal. Ini yang
harus kita evaluasi bersama.Saya menegaskan bahwa penyaluran pupuk tidak hanya
menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian, melainkan harus dilakukan secara
sinergis dengan produsen pupuk agar ketersediaannya terus tersedia. Selain itu,
aspek pengawasan menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Pengawasan
dilakukan untuk mencegah potensi penyimpangan, termasuk kemungkinan pengalihan
distribusi pupuk ke daerah lain.Pengawasan sangat penting agar pupuk bersubsidi
benar-benar sampai kepada petani yang berhak.”Ungkpanya.
Lebih lanjut Sekda Ade menambahkan “ Kebijakan swasembada
pangan yang dicanangkan pemerintah pusat harus didukung secara selaras oleh
pemerintah daerah. Menurutnya, berbagai kelemahan yang ditemukan pada 2025
harus menjadi catatan agar tidak terulang pada 2026. Saya pun meminta dukungan
Dinas Pertanian agar target swasembada pangan tidak hanya pada komoditas padi
dan jagung, tetapi juga palawija dan hortikultura. “Tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin,SE.MM mengatakan “Bahwa pada 2025 Kabupaten Sukabumi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat atas capaian swasembada pangan nasional.Ini merupakan amanah dari pemerintah pusat yang harus kita jaga dan tingkatkan bersama. Jawa Barat saat ini menjadi salah satu sentra swasembada pangan nasional bersama Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahkan, Jawa Barat dinilai berhasil melampaui Jawa Tengah dari sisi kinerja produksi.Kabupaten Sukabumi berhasil meraih peringkat pertama peningkatan produksi di Jawa Barat, termasuk peringkat tertinggi dalam peningkatan produksi jagung. Atas capaian tersebut, Kabupaten Sukabumi mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian.Untuk komoditas jagung, Sukabumi menjadi kontributor terbesar kedua di Jawa Barat. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua.Ke depan, Pemkab Sukabumi berencana memperluas area tanam jagung dan padi gogo, termasuk memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang potensial. Ia menegaskan, ketersediaan benih unggul dan pupuk bersubsidi dengan harga terjangkau menjadi kunci keberhasilan swasembada pangan.”Ungkapnya.
Lebih lanjut Aep Najimudin menambahkan "Kami berkomitmen memperbaiki kualitas data dan mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi. Jika ada kendala di lapangan, petani bisa berkoordinasi langsung dengan para penyulu.Selain padi dan jagung, bahwa pada 2026 pemerintah daerah juga akan memprioritaskan sektor lain seperti peternakan dan perkebunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda bersama unsur Forkopimda
menyerahkan penghargaan atas capaian kinerja luas tanam padi (hektare) sebagai
bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan di Kabupaten Sukabumi Tahun
2025.









