PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Selasa
tanggal 27 Mei 2025 ,waktu pagi.Bertempat dilokasi kantor pusat Serikat Media
Siber Indonesia (SMSI) Jl Veteran II – Jakarta Pusat. Direktorat Antikorupsi
Badan Usaha (AKBU) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kunjungan
kerja ke, kantor SMSI.Kunjungan dimulai sejak
pukul 08.30 sampai dengan pukul 11.00 tersebut,
selain untuk bersilaturahmi, juga audensi dengan jajaran Pimpinan SMSI
Pusat.
Dalam pertemuan tersebut, baik KPK maupun SMSI sepakat
untuk kerja sama strategis dalam upaya pencegahan korupsi di sektor usaha,
khususnya media massa/media siber yang ada di Indonesia. Rombongan
Direktorat Antikorupsi Badan Usaha (AKBU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dipimpin langsung oleh Kepala Satgas II, Roro Wide Sulistyowati didampingi tiga
orang jajarannya, yakni Angga
Hardimasta, Zul Bahari, dan Wahyu Firmasnsyah.Audensi itu diterima langsung
oleh Ketua Umum Firdaus bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) H. Makali Kumar,
SH, dan tim humas Nasky dan Benny Hasibuan.
Dalam kunjungan kerja itu, Roro Wide memaparkan “Bahwa tugas dan fungsi Dit AKBU, serta menjelaskan alasan pembentukan direktorat ini, untuk membangun budaya antikorupsi di lingkungan dunia usaha, termasuk di lingkungan pers. Direktorat ini dibentuk sebagai langkah strategis untuk memberikan edukasi dan membangun budaya antikorupsi di lingkungan dunia usaha. Termasuk dunia usaha di lingkungan pers yang ada di Indonesia. Kami ingin mendapatkan informasi dan masukan dari SMSI dalam mencegah korupsi dan membangun budaya antikorupsi.Upaya KPK dalam melakukan pencegahan dan membangun budaya antikorupsi sejak dini di lingkungan dunia usaha. Baik dalam perencanaan maupun pelaksaaan program. Sehingga dalam dunia usaha di lingkungan pers ini. Saya mengharapkan masukan-masukan trategis dari organisasi pers, seperti SMSI, untuk dijadikan bahan pertimbangan KPK dalam mengambil keputusan dan langkah strategis. Dari mulai pembuatan badah hukum perusahaan penerbitan media siber, melaksanakan usaha dalam industry pers yang bersumber dari anggaran pemerintah, maupun lainnya.”Ungkap Wanita asal jawa barat -Roro Wide.
Sementara itu, Ketum SMSI Firdaus mengungkapkan “Saya
menyambut antusias kedatangan tim dari KPK tersebut. Secara makro tentang
sejarah pers, industri pers maupun
perkembangan pers dewasa ini yang sedang tidak baik-baik saja. Karena
masyarakat kebanjiran berita dari medsos (media sosial) dan media digital
lainnya, termasuk platform-platform asing.SMSI
yang terbentuk pada tahun 2017
dan kini sudah beranggota mencapai 2700 perusahaan media siber di Indonesia,
terus berusaha bertahan dalam industry pers. Sebagai organisasi perusahaan pers
yang jumlah anggotanya terbesar di Indonesia, bahkan dunia, SMSI bertekad untuk
terus bersinergi dengan semua pihak, termasuk KPK dalam mencegah korupsi dan
membangun budaya antikorupsi.”Ungkap Firdaus.