PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Selasa
tanggal 4 February 2025 bertempat dilokasi kawasan konservasi di
Sukawayana - Karangnaya, Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Palabuhanratu,
Kabupaten Sukabumi. Sejumlah bangunan warung di kawasan Taman Wisata Alam (TWA)
Sukawayana mulai dibongkar, Langkah ini merupakan bagian dari proyek
Agroforestry Citepus, yang bertujuan menata ulang kawasan wisata agar lebih
tertata dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dalam kesempatanya Wakil Ketua Tim Terpadu, Prasetyo, menyatakan”Bahwa penertiban ini dilakukan secara bertahap setelah beberapa kali penerbitan Surat Peringatan (SP) 1, 2, dan 3.Setelah SP 3 dikeluarkan, hari ini kami lakukan penertiban berkolaborasi dengan Satpol PP Kab-Sukabumi dan hadir Kepala Seksi Pengendalian Operasi Satpol PP Kabupaten Sukabumi,Beberapa warga sudah mengosongkan tempat secara mandiri, tetapi ada juga yang belum. Kami ingin kawasan ini benar-benar membawa kesejahteraan dan keberkahan bagi masyarakat, tanpa adanya unsur kemaksiatan.Pemda Kab-Sukabumi kedepan akan membuat Destinasi Wisata baru , Kawasan Wisata Berkonsep Konservasi ”Ungkap Pras kepada para awak media di lokasi.
Sementara itu Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Diah
Qurani Kristina, menegaskan”Bahwa proyek ini telah direncanakan lama dan
melalui proses sosialisasi kepada masyarakat.Ini adalah kawasan hutan
konservasi, sehingga peruntukannya harus sesuai aturan. Kawasan ini akan
dikembangkan menjadi tempat wisata alam yang lebih tertata dan memberikan
peluang ekonomi bagi warga sekitar.Adanya dugaan gesekan dalam Penertiban,
Pemerintah Pastikan tak ada niat buruk, melainkan positif thinking adanya
inovasi kelestarian konservasi alam.Meski proses penertiban berjalan cukup
lancar, di lapangan.Namun, tidak ada niat negatif dalam langkah ini. Semua
dilakukan demi kesejahteraan masyarakat dan penataan kawasan wisata agar lebih
baik.”Ungkapnya.
Hasi Pantauan awak media di lapangan menunjukkan bahwa alat berat eskcavator
dikerahkan untuk meratakan bangunan yang masih berdiri. Pasar Monyet, yang
dahulu menjadi ikon kawasan ini, kini berubah wajah demi mendukung konsep
wisata yang lebih modern dan ramah lingkungan serta melindungi dan melestarikan
konservasi alam dan juga nantinya ada efek berkesinambungan. *(GUNTA)