Iklan Kominfo


 

terkini

Diduga Adanya Penyimpangan di STAI Sukabumi ,Dosen dan Mahasiswa Buka Suara

Patroli Sukabumi
, Minggu, Maret 23, 2025 WIB Last Updated 2025-03-24T06:03:25Z


PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Minggu tanggal 23 Maret 2025 bertempat dilokasi Kampus STAI ( Sekolah Tinggi Agama Islam ) Jln. Lio Balandongan Sirnagalih No. 74, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.Sejumlah Dosen dan mahasiswa STAI Sukabumi berkumpul bermusyawarah membicarakan adanya dugaan penyimpangan dalam tata kelola kampus. Mereka menyebut bahwa kampus dikelola secara otoriter, dengan kebijakan yang dinilai merugikan tenaga pengajar dan mahasiswa.


Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya dan meminta kepada para awak media jati dirinya tidak ditulis mengungkapkan “ Bahwa kampus menerapkan sistem yang tidak transparan, termasuk upah per SKS yang jauh lebih tinggi dibanding kampus lain. Di tempat kami, biaya per SKS mencapai Rp13.200, padahal di kampus lain lebih tinggi. Pemasukan dari mahasiswa mencapai miliaran rupiah, bahkan upah ini lebih rendah dari gajih Guru TK kayaknya.Tak hanya itu, STAI Sukabumi diduga membuka kelas jauh di berbagai daerah, seperti Bogor, Cianjur, Bandung dan beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi. Praktik ini bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang melarang pembukaan kelas jauh tanpa izin resmi. Mahasiswa dari kelas-kelas jauh tersebut diberi kode khusus, seperti “PST” untuk mahasiswa pusat dan “CCR” untuk mahasiswa Cicurug.Saat ini ada 3.602 Mahasiswa yang terdaftar di Kampus kami, dan 2000 di antaranya adalah Mahasiswa kelas jauh. Apakah wajar dengan penghasilan milyaran rata-rata 2 Milyar Per semester ke dosen hanya 13.200 per SKS. Lantas kemana uangnya.”Ungkap naras umber.


Lebih lanjut Nara Sumber yg jati dirinya tak mau ditulis menambahkan “ Bahwa para dosen mengaku mendapatkan tekanan dalam menjalankan tugas akademik. Ancaman pemecatan, pelaporan ke polisi, bahkan intimidasi dengan cara-cara non-akademik seperti dukun, disebut sebagai bentuk tekanan yang dialami para tenaga pengajar. Kami diperas tenaganya, lalu jika tidak sejalan, langsung dicoret atau dikeluarkan,” tambah sumber tersebut. Dugaan adanya sistem yang tidak sehat ini juga berdampak pada banyaknya dosen yang memilih hengkang atau pindah karena tingkat kesejahteraan pengajar dinilai sangat rendah.Tak hanya itu, dari informasi yang didapat dari Mahasiswa dan Dosen di STAI Sukabumi, Program Beasiswa dari Pemerintah berupa Program Indonesia Pintar dinilai tidak transparan.Publik berharap agar pengelolaan STAI Sukabumi dapat diperbaiki sesuai dengan standar pendidikan tinggi yang berlaku di Indonesia. Sampai berita ini diturunkan, pihak kampus belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan tersebut.”Tambah Nara sumber .Minggu, (23/03/2025).*(GUNTA)

 


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Diduga Adanya Penyimpangan di STAI Sukabumi ,Dosen dan Mahasiswa Buka Suara

Terkini